TENGGARONG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, mengemukakan bahwa penyuluh pertanian harus menjadi ujung tombak dalam transformasi sektor pertanian di Kukar. Hal ini disampaikan saat menghadiri penyuluhan yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar pada Jumat (8/11/2024). Menurut Sunggono, peran penyuluh bukan hanya sebagai pendamping teknis, tetapi juga sebagai pemimpin yang harus mengarahkan perubahan untuk menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan utama di Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Penyuluh pertanian harus menjadi agen perubahan. Mereka tidak hanya mengarahkan petani dalam hal teknis bertani, tetapi juga memotivasi mereka untuk berinovasi, membangun kemitraan, dan membuka akses pasar yang lebih luas,” ujar Sunggono dengan semangat yang membara. Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk memajukan sektor pertanian yang selama ini menjadi tumpuan kehidupan banyak keluarga di Kukar.
Sunggono juga menekankan pentingnya edukasi bagi petani untuk mengadopsi teknologi pertanian yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan dapat meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan. Penyuluh, lanjutnya, harus mampu mengarahkan petani agar mereka tidak hanya terjebak dalam rutinitas bertani, tetapi juga memahami pentingnya memperluas akses ke pasar dan memperoleh harga yang adil dan stabil untuk produk mereka.
Salah satu fokus utama Sunggono adalah membangun kemitraan yang solid antara petani dengan lembaga keuangan, perusahaan agribisnis, dan pasar lokal maupun nasional. Dengan kemitraan yang kokoh, petani Kukar akan mampu mengakses berbagai sumber daya yang dibutuhkan, seperti permodalan, teknologi, dan pasar yang lebih besar untuk memasarkan hasil pertanian mereka.
“Pertanian yang maju adalah pertanian yang tidak hanya mengandalkan proses bertani, tetapi juga mampu menciptakan peluang untuk petani mendapatkan keuntungan lebih tinggi,” tegas Sunggono.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mewujudkan pertanian yang maju, Pemkab Kukar telah merancang berbagai kebijakan strategis, termasuk program pengembangan pertanian berbasis kawasan dan hilirisasi produk pertanian yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah. Sunggono menegaskan bahwa visi besar dalam program KUKAR IDAMAN adalah untuk menjadikan sektor pertanian Kukar sebagai kekuatan perekonomian yang mandiri, modern, dan sejahtera.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung sektor pertanian dengan kebijakan yang berpihak pada petani, agar mereka bisa maju dan sejahtera,” tutupnya, mengingatkan pentingnya perubahan yang harus dimulai dari dalam. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)