Pemerintah Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

Pemerintah Pastikan Ketersediaan Pangan
Ilustrasi ketersediaan pangan (Dinas Pertanian Jogjakarta)

JAKARTA – Pemerintah optimis ketersediaan sebagian besar pangan pokok strategis dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru). Keyakinan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengamanan HBKN Nataru 2024 yang digelar Badan Pangan Nasional (NFA) di Jakarta pada Kamis (5/12/2024).

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa kondisi ini dicapai melalui kerja sama lintas sektor. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa ketersediaan pangan dipastikan berdasarkan laporan dari pelaku usaha. “Alhamdulillah, mayoritas kebutuhan menjelang Nataru aman dan stabil,” ujarnya. Arief juga menyampaikan bahwa stok beras di Perum Bulog mencapai 2,07 juta ton, jumlah yang belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Informasi ini dilansir dari siaran pers Badan Pangan Nasional.

Arief menambahkan, dengan stok beras yang melimpah, kontribusi beras terhadap inflasi nasional dapat ditekan hingga 0,11%. “Beras adem ayem. Namun, distribusinya ke daerah-daerah seperti Indonesia Timur harus terus didorong,” tambahnya.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, menyebut capaian stok beras yang melampaui target awal 1,2 juta ton sebagai hasil kerja keras berbagai pihak. “Ini membuat masyarakat lebih tenang,” katanya.

Selain beras, Direktur Komersial ID FOOD, Nina Sulistyowati, memaparkan data ketersediaan stok pangan lain, seperti daging kerbau sebanyak 27.814 ton dan gula pasir 20.000 ton. Ia juga menegaskan kesiapan ID FOOD mendukung program penanganan stunting melalui kerja sama dengan peternak mandiri.

Di sisi lain, NFA bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memperkuat distribusi minyak goreng melalui Bulog dan ID FOOD, terutama Minyakita, untuk menstabilkan harga di daerah dengan harga tinggi.

Sebagai penutup, Arief mengimbau pemerintah daerah untuk memperkuat stok Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dan mendorong sinergi antarwilayah guna memastikan kestabilan pangan secara menyeluruh. “Seluruh pihak harus bersinergi secara end-to-end dalam sektor pangan,” pungkasnya.