Apakah Edi Damansyah Tetap Memilih Rendi Solihin Sebagai Pasangannya?

Apakah Edi Damansyah Tetap Memilih Rendi Solihin Sebagai Pasangannya?

Edi Damansyah sangat yakin akan dapat maju kembali untuk bisa mencalonkan diri menjadi Bupati Kutai Kartanegara dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024. Walaupun beredar isu Edi Damansyah tidak bisa mencalonkan kembali dengan adanya Putusan MK Nomor 02/PUU/XXI/2023 dan Hasil Rapat Kerja Komisi II DPR RI dan KPU, pada Kamis 16 Mei 2024, kemarin.

Mengapa beberapa baleho yang terpasang di Wilayah Kutai Kartanegara hanya foto Edi Damansyah yang sendirian ? Apakah Rendi Solihin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kutai Kartanegara dampingi Edi Damansyah sebagai Bupatinya tidak akan berpasangan kembali di Pilkada 2024. Tinggal tunggu waktunya.

Nalar PolitikKaltim.com

Pada awalnya di masa pemerintahan orde baru, rakyat dengan suka cita menyambut gagasan pemulihan yang menyangkut berbagai macam aspek diantaranya ekonomi, politik, sosial, budaya dan psikologi rakyat dari keterpurukkan orde lama.

Sedikit demi sedikit pemulihan itu telah ditunjukkan oleh presiden Soeharto ke arah kemajuan dengan merancang pembangunan Indonesia seutuhnya lewat “REPELITA”.

Siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang merupakan televisi satu-satunya di republik ini, benar-benar diupayakan untuk mendukung pembangunan yang dirancang oleh pemerintah.

Hampir tiap hari pemberitaan disebar luaskan tentang keberhasilan pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional serta bidang lainnya.

Televisi saat itu merupakan corong dari pemerintah yang memberikan penerangan kepada rakyatnya tentang segala hal berkaitan dengan penyelenggaraan berkehidupan, bermasyarakat dan bernegara.

Hal inilah yang dikemukakan oleh Kaum Marxis  “nilai-nilai yang menguntungkan orang-orang yang menjalankan masyarakat, tentang ide-ide yang berkuasa sepanjang masa merupakan hasil dari ide orang yang berkuasa”. (John Storey, 2003).

Analogi Kekuasaan Dibalik Manipulasi Gambar Televisi dan Film ini tampaknya juga cocok untuk menggambarkan sebuah dinamika yang berlangsung di perpolitikan di Kutai Kartanegara, khususnya yang dimainkan peran Edi Damansyah.

Pasalnya, Edi Damansyah memainkan dinamika politiknya dengan memanfaatkan media digital yang sangat cepat publik membaca berita dengan menggunakan ponsel yang mereka miliki.

Di media massa hubungan Edi-Rendi sangat harmonis, di publik hubungan keduanya kurang harmonis, bahkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Kukar,

Junaidi mengatakan, majunya Edi Damansyah di Pilkada 2024 masih menjadi perhitungan PDIP, termasuk menentukan Wakilnya.

Namun, jika memang itu terbukti Edi Damansyah tidak lagi berpasangan dengan Rendi Solihin di Pilkada 2024, tentu akan meninggalkan sejumlah Tanya besar.

Pileg 2024 PDIP Kukar mendapatkan 16 kursi artinya kekuasaan penuh PDIP memberikan penugasan kepada Edi Damansyah kembali maju di Pilkada 2024.

Menyoal Ambisi Politik Edi Damansyah

Layaknya Soeharto yang mengembangkan kariernya dalam dunia politik selama 32 tahun Soeharto menjabat menjadi Presiden Republik Indonesia. Sangat meyakini para politisi-pun ingin memiliki karier politik yang baik.

Inilah mengapa ada banyak pertimbangan bagi seorang politikus untuk menentukan arah manuver politiknya.

Pada tahun 2016 langkah Edi Damansyah memulai karir politiknya, di calonkan sebagai Wakil Bupati Kutai Kartanegara berpasangan dengan Rita Widyasari. Namun pada 10 Oktober 2017,

jabatannya diganti oleh Wakilnya, Edi Damansyah setelah Petahanan Rita Widyasari ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi.

Setelah itu tahun 2017 Edi Damansyah dilantik menjadi PLT. Bupati Kutai Kartanegara dan Ia kemudian dilantik sebagai Bupati definitif pada 14 Februari 2019.

Bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-57 sekaligus Edi Damansyah meluncurkan buku biografinya yang berjudul “Garis Tangan”.

Inipun sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Robert W. Lent, Steven D. Brown, dan Gail Hackett pada tahun 1994 dalam teori pengembangan karir disebut  Social Cognitive Career Theory (SCCT) adalah teori yang bertujuan untuk menjelaskan tiga aspek yang saling terkait dalam pengembangan karir,

pertama, bagaimana minat akademik dan karir dasar berkembang, kedua, bagaimana pilihan pendidikan dan karir dibuat, dan ketiga, bagaimana kesuksesan akademik dan karier diperoleh.

Robert W. Lent, Steven D. Brown, dan Gail Hackett menjelaskan bahwa setiap orang atau politisi pasti memiliki mimpi dan pengembangan karir politiknya yang sangat beruntung.

Manuver Politik Rendi Solihin.

Jika memang terbukti Edi Damansyah tidak lagi berpasangan dengan Rendi Solihin di Pilkada 2024. Apakah langkah politik Rendi Solihin akan memanuver ke Brigjen Dendi Suryadi yang saat ini isu sedang hangat Dendi Suryadi akan mencalonkan diri sebagai bacalon Bupati Kukar 2024.

Pasalnya, saat ini Rendi Solihin sebagai kader terbaik dari PDIP Kukar yang menjabat sebagai Bendahara PDIP. Apakah Rendi Solihin ada kemungkinan memanuver politiknya lobi-lobi politik dengan DPP PDIP pusat atau manuver ke partai lain?

Belajar dari sejarah manuver politik Turki dan Uni Eropa dalam Konflik Suriah menunjukkan bahwa adanya kepentingan ekonomi dan politik negara Turki dan Uni Eropa

yang membuat kedua negara tersebut bermanuver politik di Suriah salah satunya mengenai perebutan pembangunan jalur pipa gas yang ada di Suriah pada tahun 2015,

tujuan lain ialah penggulingan terhadap rezim Bashar Al Assad oleh negara Turki dan kaum oposisi lainnya yang di dukung oleh Turki,

dalam hal merespon demonstran dan kaum oposisi yang terjadi di negaranya Suriah biasa-biasa saja dan pemerintah Suriah Al Assad tidak menyukai jika ada yang menginterpensi dan melakukan pembelotan terhadap negaranya dan melakukan hal yang wajar apabila demonstran dan oposisi memberontak maka pemerintah Suriah mengerahkan militernya untuk dilakukan pengamanan serta angkat senjata,

Bashar Al Assad percaya bahwa kemenangan berpihak kepadanya dalam menghadapi oposisi-oposisi yang ingin menggulingkan pemerintahannya.(AA/PK02).

 

Penulis: Aspin Anwar

Editor: Tim kreatif media politik kaltim

Edisi: Nalar Politik